KENDARI.TAGSULTRA.COM-Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Fashion show busana berbahan tenun tradisional, pada Kamis, 5 Desember 2024, menjadi panggung untuk menampilkan keindahan dan kreativitas kain khas daerah.
Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu hotel ternama di Kota Kendari, acara ini berlangsung meriah. Para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Sultra turut tampil memamerkan busana berbahan tenun dari kabupaten atau kota asal mereka masing-masing.
Salah satu sorotan utama datang dari Ketua Dekranasda Kolaka Timur,Hartini Azis A.Ma, yang memukau penonton dengan menggunakan Kain Berbahan Dasar Tenun dengan “Motif PATI-PATI PINESOWI” sebagai simbol Asli Wonua Sorume.
Hartini berjalan di atas panggung dengan penuh percaya diri, memamerkan keunikan dan keindahan kain tenun Wonua Sorume yang begitu memukau juri dan Penonton, sehingga menempatkan Kolaka Timur menjadi Juara I Lomba Fashion Show Tersebut.
“Alhamndulillah,busana dengan bertema Casual,Busana ini berbahan dasar Kain Tenun berwarna Biru, yang Melambangkan Kepercayaan Dan Kesetiaaan.”Ujar Hartini
Hartini yang juga sebagai Anggota DPRD Provinis Sulawesi Tenggara ini menjelasakan busana yang digunakan pada lomba hari ini mengangkat Motif Pati-Pati Pinesowi.
“Kita Padukan Motif Pati-Pati Pinewiso dengan motif Pinetobo, Pinetariwadi,
Pinetaburumbaku dan Pati-Pati Pinesowi. Ragam hiasan atau motif pada kain tenun ini
menggambarkan aktivitas Masyarakat Suku Tolaki, Flora Dan Faunanya.” bebernya
Berikut Penjelasan Motif Tenun Khas Kolaka Timur:
A. Motif Pinetobo menggambarkan stratifikasi Sosial Masyarakat Tolaki dari Masyarakat
biasa pada umumnya hingga pemimpin tertinggi di Kolaka Timur, saling bersinergi .
Pemerintah yang mengayomi masyarakatnya, untuk mencapai kehidupan yang
harmonis.
B. Motif Pinetariwadi merupakan gabungan 2 (dua) Motif Pinetobo yang membentuk
gambar yang simetri, menggambarkan salah satu aneka kue khas tradisional suku Tolaki
yakni Kue Wajik.
C. Motif Pinetaburumbaku adalah motif flora pakis, motif pucuk pakis melambangkan
harmonisasi kehidupan manusia yang tua menyayangi yang muda, yang muda
menghormati yang tua.
D.Motif Pati-Pati Pinesowi merupakan motif menggambarkan alat untuk memanen padi O
sawi atau Ani -Ani. Motif ini biasa diaplikasikan pada tenunan yang dikenakan oleh Wanita Tolaki.
Tak Lupa Hartini juga memberikan pantun atas keberhasilan dirinya membawa Kolaka Timur Menjuarai Lomba Fashion Show Tersebut.
“Berakit-rakit ke Sungai, sepenuh hati,Rakit bersama kawan sehati,Berkain Tenun Biru,sungguh memikat hati,Warisan temurun, memberi seribu arti.”tutupnya
Untuk diketahui, Fashion show ini diselenggarakan sebagai rangkaian acara peringatan HUT ke-25 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sultra.Kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya lokal dan memperkuat kebanggaan masyarakat Sultra terhadap kekayaan tenun tradisional mereka.
Dengan dukungan dan inovasi yang terus berlanjut, warisan tenun Sultra diharapkan semakin dikenal luas, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.(Mujaf)