KOLAKA TIMUR.TAGSULTRA.COM-Kepala Desa bersama warga Desa Matabondu menggelar Acara Syukuran Tahunan (Pelepasan Siwole Mbatohu),didesa Lara Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur,Minggu Pagi(15/12/2024)
Kegiatan ini dihadiri,Bupati Koltim yang diwakili Oleh Kabag Umum Sekertariat Daerah, Jusrin Jalil.S.Sos,Kades Matabondu,Boy,Tokoh Adat Muh.Said Rangga Wula(Bapaknya Intan) dan Warga Matabondu.
Kabag Umum,Jusrin Jalil.S.Sos menuturkan Acara ini merupakan rangkaian kegiatan dari Tamosi hingga prosesi terakhir proses Adat Mobinda Siwole Mbatohu di Sungai desa Lara.
“Alhamdulillah,semua proses adat baik dari Tamosi hingga didesa Lara hari ini berjalan lancar dan sukses,semoga daerah ini semakin diberikan berkah dari Allah SWT,diberkahi Pemimpin yang baru(Bapak Bupati Abd Azis- Yosep Sahaka) dan seluruh masyarakatnya.”Ujarnya
Menurut Jusrin,Prosesi Adat Mobinda Siwole Mbatohu ini sangatlah penting untuk terus dilestarikan di wonua Sorume ini.
“Bapak Bupati selalu menegaskan agar semua elemen dan semua pihak terus bekerjasama untuk menjaga dan merawat serta melestarikan adat dan budaya yang ada di daerah ini.”Ungkapnya
Di tempat yang sama,Kepala Desa Matabondu,Boy Mengatakan Acara syukuran dan Pelepasan Siwole Mbatohu adalah salah satu ungkapan rasa syukur Kepada Tuhan Pemilik Alam Semesta dan salah satu tujuannya adalah membersihkan daerah ini agar tidak mendapatkan bencana yang tak terduga datangnya.
“Alhamdulillah,semua proses adat sudah kita laksanakan di awali dari Tamosi hingga hari ini di Sungai Lara,dengan prosesi adat Melepas Siwole Mbatohu disungai Lara, juga merupakan upaya kami dalam merawat adat nenek moyang kami yang masih terus kami lestarikan”.Bebernya
Sementara itu Salah Satu Tokoh Adat Desa Matabondu Muh.Said Rangga Wula(Bapaknya Intan) Mengungkapkan Isi dari Siwole Mbatohu merupakan gabungan dari daun sirih dan kapur sirih,buah pinang,tembakau hitam dengan gulungan dari kulit jagung serta empat unsur dari beras ketan putih didalamnya dicampur dengan daging ayam,hati ayam beserta isi dalam tubuh ayam menjadi Satu dalam Siwole Mbatohu.
“Proses Mobinda Siwole Mbatohu ini adalah adat pertama yang dilakukan oleh nenek moyang terdahulu kami,sebelum dan sesudah Panen serta sebelum Perayaan idul Adha,sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dan sebagai bentuk mensucikan kampung agar terhidar dari bencana yang tidak pernah di duga-duga datangnya”.Pungkasnya
Penulis : Jusran