PJ Walikota Baubau Pimpin Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana 2024

Pemerintah Kota Baubau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana. Kegiatan yang dipimpin Pj Walikota Baubau ini diikuti kurang lebih 300 peserta, berpusat di pelataran Kantor Walikota Baubau, Jumat (11/10/2024). Foto: Ist
banner 468x60

BAUBAU, TAGSULTRA.COM – Pemerintah Kota Baubau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Tahun 2024.

Kegiatan yang dipimpin Pj Walikota Baubau ini diikuti kurang lebih 300 peserta, berpusat di pelataran Kantor Walikota Baubau, Jumat (11/10/2024).

Read More
banner 300x250

Kegiatan ini dihadiri Forkopimda dan peserta dari TNI/Polri, Basarnas, Pol PP, Damkar, Dishub, Satgas BPBD, Forum PRB, RSUD, BMKG, Puskemas, PMI, Orari, PMR dan Pramuka.

Pj Wali Kota Baubau, Muh Rasman Manafi mengatakan, apel kesiapsiagaan bencana merupakan partisipasi dalam pelaksanaan Bulan Pengurangan Resiko Bencana yang diperingati pada tanggal 1 hingga 30 Oktober 2024.

Kata dia, seiring dengan perubahan iklim dan kegiatan manusia, frekuensi serta intensitas bencana semakin meningkat.

“Kesiapsiagaan menghadapi bencana merupakan langkah preventif dalam mengantisipasi penanggulangan bencana alam yang telah diatur dalam undang-undang,” ujar Rasman dalam sambutannya.

Rasman mengungkapkan, berdasarkan hasil pemantauan BMKG bahwa dinamika atmosfer di wilayah Kota Baubau pada bulan Oktober masih berlangsung musim kemarau.

Keadaan ini, lanjut dia, jika dibandingkan nilai normalnya (rata-rata 30 tahun) masuk dalam kategori normal dan awal musim hujan di Kota Baubau diperkirakan terjadi pada bulan November Dasarian II atau tanggal 11 – 20.

Data hotspot dan titik koordinat panas wilayah Kota Baubau saat ini terdapat 4 titik panas yaitu di Kecamatan Sorawolio. Untuk menanggulangi bahaya ancaman bencana tersebut, diperlukan adanya perubahan perilaku menuju budaya siaga bencana.

“Sosialisasi, gladi lapangan serta keterpaduan pemerintah dengan masyarakat serta dunia usaha sangatlah diperlukan dalam rangka meminimalisir risiko dari bencana,” ucap Rasman.

Selain itu respon yang cepat antara keterpaduan pemerintah dan masyarakat dalam penanganan bencana juga sangat diharapkan. Sehingga dapat berjalan cepat, tepat, efisien dan efektif.

“Kesiapsiagaan dan pengecekan peralatan harus rutin terus dilakukan, sehingga saat terjadi bencana semua komponen sudah siap. Tidak hanya petugas, tetapi juga peralatan pendukung, kita terus berupaya sekuat tenaga untuk mengoptimalkan potensi yang ada,” jelasnya.

Apel ini dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan personil dan peralatan yang ada untuk antisipasi dan kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi bencana.

Apel siaga bencana ini bukan hanya untuk kegiatan seremonial belaka tetapi merupakan manifestasi kesiapan pemerintah daerah, TNI/Polri maupun berbagai komponen masing-masing dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi bencana.

“Kita semua menyadari bahwa bencana alam memang tidak dapat ditolak, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana upaya kita semua untuk dapat meminimalisir dampak yang mungkin terjadi akibat bencana tersebut atau yang bisa disebut dengan mitigasi bencana,” kata dia.

Penanggulangan bencana bukan hanya tugas pemerintah daerah, TNI/Polri, Basarnas maupun instansi terkait semata, namun semua harus menyadari bahwa tanggap bencana merupakan panggilan kemanusiaan dan menjadi tanggung jawab bersama.

Atas nama pemerintah Kota Baubau, ia sangat mengapresiasi kepada seluruh peserta apel dan stakeholder yang telah mengikuti kegiatan ini.

“Pesan kami untuk selalu waspada dalam menjalankan tugas. Kami berharap kegiatan Apel gelar pasukan ini bisa dilandasi semangat bekerja bersama demi Kota Baubau tercinta. (adm)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *